Kamis, 09 Februari 2012

Angka Kesakitan Demam Berdarah Di Indonesia


Pola Hujan: Pengaruh dan Kaitannya dengan Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue di Indonesia
Curah hujan merupakan salah satu variabel meteorologi yang dapatdigunakan sebagai “early warning” pengendalian Demam Berdarah Dengue. Selain Curah hujan ada juga variabel meteorologi lainnya yang juga terkait, yaitu Suhu dan Kelembaban. Namun keterkaitan Curah Hujan memiliki pengaruh yang lebih signifikan.
Terkait dengan kondisi Indonesia yang berada di bawah garis katulistiwa dan beriklim tropis curah hujan dipengaruhi oleh berbagai proses alamiah lapisan atmosfer diantaranya:
musim
Pola Curah Hujan
Secara lokal terkait dengan topografi wilayah. Pola curah hujan di indonesia dapat digambarkan sebagai berikut:
Pola CurahHujan di Indonesia
Pengaruh Curah Hujan Terhadap Kejadian DBD
Pengaruh curah hujan terhadap kejadian DBD dapat digambarkan sebagai berikut:
hujan-thd-dbd1
  • Breeding place
Pengaruh curah hujan dengan breeding place atau tempat perkembangbiakan nyamuk Ae. aegypti sangat erat. Curah hujan tinggi memungkinkan banyak bermunculan breeding place, namun demikian curah hujan tinggi dapat menyapu breeding place yang ada, baik yang alami maupun artificial.
Kondisi hujan dan panas berseling pada pergantian musim lebih berpengaruh positif terhadap populasi nyamuk dikarenakan air hujan tidak mengalir dan menggenang di beberapa tempat.
  • Sampah
Pengelolaan sampah punya pengaruh penting terhadap DBD jika dihubungkan dengan curah hujan. Hal ini dikarenakan apabila sampah tidak dikelola dengan baik, akan meningkatkan jumlah breeding place di lingkungan sekitar. Beberapa lahan kosong perlu mendapat perhatian lebih karena sering dijadikan tempat pembuangan sampah.
  • Adaptasi nyamuk
Perbedaan datangnya musim hujan dan musim kemarau serta perbedaan lamanya musim hujan dan kemarau menyebabkan pengaruh pada perubahan bionomik nyamuk Ae. Aegypti.
Kemampuan adaptasi nyamuk Ae. aegypti sangat tinggi terhadap perubahan pola iklim dan cuaca, bahkan telur Ae. aegypti dapat bertahan pada kondisi kering dan panas tanpa air hingga 4 (empat) bulan.
  • Kelembaban dan Suhu
Musim hujan dan musim kemarau memiliki pengaruh pada tingkat suhu lingkungan. Pengaruh ini cenderung bersifat lokal dengan periodewaktu tertentu, hal ini dikarenakan tingkat suhu dan kelembaban lebih kompleks dan dipengaruhi oleh fenomena global, regional dan topografi serta vegetasi.
Saat pergantian musim penghujan ke musim kemarau kondisi suhu udara berkisar antara 23-31°C, ini merupakan range suhu yang optimum untuk perkembangbiakan nyamuk (24-28°C).
Penelitian tentang pengaruh Curah Hujan (iklim) dengan kejadian DBD
kajian-dbd
Pengendalian Berbasis Meteorologi
Curah Hujan dapat digunakan sebagai “early warning” dimulainya pengendalian DBD secara komprehensif melalui sistem kewaspadaan dini KLB DBD berbasis meteorologi.
Perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai korelasi curah hujan (cuaca) dengan kejadian DBD di masing-masing wilayah di Indonesia, mengingat setiap wilayah memiliki karakteristik curah hujan yang berbeda.
Menjalin kerjasama dengan instansi yang berkompeten di bidang iklim dan cuaca (BMG) mampu mempertajam prediksi kasus DBD di masa depan, tentunya setelah diketahuinya data korelasi curah hujan dengan kejadian DBD di masing-masing wilayah.